Surabaya, 10 Juni 2024, Guna memperkenalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) kepada para siswa SMA, Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) mengadakan kegiatan belajar kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT), pada Senin (10/6/2024). Kegiatan yang berlangsung di Aula Auditoriu9m Kampus ISTTS, ini diikuti sejumlah 321 siswa SMA Katolik Frateran, Surabaya.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Wakil Rektor III ISTTS, Ferdinandus menyampaikan, sebetulnya kegiatan ini adalah wujud dari kerja sama ISTTS dengan SMA yang ada di Surabaya salah satunya SMA Katolik Frateran.
“Nah, memang ISTTS pada tahun ini sudah punya tema mengenalkan AI tahun 2024 ini, dan banyak yang kita akan jelaskan baik ke masyarakat maupun salah satunya ke SMA terkait AI. Sehingga kegiatan pada hari ini dengan SMA Katolik Frateran Surabaya diadakan,” jelas Ferdinandus.
Lebih lanjut, Ferdinandus menerangkan, dalam pembukaan kegiatan ini para siswa akan diajak mengenal AI, yang materinya akan diberikan oleh salah satu Dosen ISTTS Yosi Kristian. “Dan Pak Yosi yang memang dosen utama kita salah satunya adalah tentang AI, maka dia ngasih penjelasan itu,” terangnya.
Pengenalan AI ini menurut Ferdinandus, adalah bagi mereka yang mau untuk belajar AI. Karena dikatakannya bagi mereka yang tidak mengenal AI, mereka akan lebih unggul karena akan berkembang dan menguasai AI. “Meski begitu AI tidak akan bisa mengalahkan manusia, intinya kan karena AI diciptakan oleh manusia juga. Sehingga yang mau mengikuti dan mau belajar itu akan menjadi orang yang menguasai dan mampu mengendalikan AI terutama memanfaatkannya,” tukas Ferdinandus.
Ferdinandus mengungkapkan, sebenarnya, banyak SMA – SMA lain di Surabaya yang juga ingin meminta untuk diperkenalkan AI. Ia menuturkan, awalnya memang ada rasa ketakutan bagi guru yang akan digantikan AI, sehingga seharusnya para guru juga harus aktif untuk belajar mengenal AI.
“Kalau gurunya tidak mau berkembang, bukan hanya guru ya, profesi apapun yang tidak mau berkembang maka akan digantikan. Sebab yang penting AI itu bisa bantu kita, jadi intinya jangan sampai ada yang mengatakan diperbudak oleh teknologi ya. Kalau nggak mau berkembang ya akan begitu. tapi kalau bisa mengikuti, maka akan bisa mengendalikan, maksudnya kita lebih ekspert lah. Manusia ini kan lebih hebat di sini. Ya, Tuhan menciptakan kita maksudnya lebih hebat daripada AI,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini Ferdinandus mengatakan, bagi kampus ISTTS yang memang disebut sebagai Kampus AI di Surabaya maka akan selalu memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Dengan harapan, ke depan banyak orang yang merasa terbantu dengan AI bukan takut dengannya.
“Kampus ini juga harus belajar untuk menciptakan AI. Jadi sebetulnya AI itu juga bisa diciptakan dengan setiap kreativitas dosen atau mahasiswa ya. Sebab kalau saya amati memang bangsa Indonesia ini masih banyak menggunakan, bukan menciptakan. Bahwa kita juga harus menciptakan juga, selain kita menggunakan. Kampus ini punya tanggung jawab untuk menciptakan sekaligus menyebarkan cara penggunaannya yang baik seperti apa melalui kegiatan ini,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini melibatkan sejumlah 321 siswa SMA Katolik Freteran Surabaya yang merupakan kelas X dan kelas XI. Pada kegiatan pembukaan, mereka diperkenalkan AI, kemudian diajak berkeliling tour kampus memperkenalkan setiap jurusan yang ada di kampus ISTTS. Sehingga selain belajar AI, para siswa juga belajar hal lain yang disertai dengan AI dalam prosesnya.