JAKARTA, 18 SEPTEMBER 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Indonesian Heritage Agency (IHA) telah membuka registrasi untuk kompetisi Basoeki Abdullah Art Award (BAAA) ke-5. Kompetisi dua tahunan yang dikelola oleh Museum Basoeki Abdullah kembali hadir untuk menjaring talenta muda di bidang seni rupa Indonesia berusia 17-35 tahun.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp500 juta untuk 5 pemenang. Selain itu, 30 karya finalis akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia pada 21 November hingga 8 Desember 2024. Pendaftaran dan pengumpulan karya dibuka sejak 13 September hingga 25 Oktober 2024.
Kompetisi ini merupakan wadah bagi para seniman muda Indonesia untuk menunjukkan potensi terbaik mereka dalam menciptakan karya-karya seni. Tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki kedalaman gagasan dan relevansi dengan kondisi sosial budaya saat ini.
“Basoeki Abdullah Art Award menjadi salah satu jembatan yang membuka kesempatan bagi seniman muda di seluruh Nusantara untuk menunjukkan potensi mereka. Hal ini penting untuk menyeimbangkan perkembangan seni rupa di seluruh Indonesia,” kata Kurator Mikke Susanto yang juga menjadi salah satu juri dalam ajang ini.
Selain memberikan apresiasi terhadap karya seni rupa, Basoeki Abdullah Art Award ke-5 bertujuan untuk memperkuat ekosistem seni rupa nasional dengan memfasilitasi ruang bagi seniman muda untuk berekspresi, bereksperimen, dan berbagi pengetahuan.
“Basoeki Abdullah Art Award bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga merupakan ajang edukasi, refleksi, dan kolaborasi. Kami berharap kompetisi ini bisa memperluas keterlibatan masyarakat dalam ekosistem seni rupa Indonesia,” ujar Penanggung Jawab Unit Museum Basoeki Abdullah, Luthfia Rahmah.
Dewan juri BAAA ke-5 terdiri dari nama-nama besar di dunia seni rupa Indonesia, seperti Mikke Susanto, Alia Swastika, Amalia Wirjono, Ricky Pesik, dan Wiyu Wahono.
Dewan juri akan mengevaluasi karya berdasarkan beberapa kriteria utama. Mulai dari kontekstualisasi dan relevansi karya dengan isu-isu masa kini, kekuatan konsep atau gagasan, imajinasi dan narasi, teknik pembuatan, termasuk penggunaan media dan presentasi, serta visi dan pemikiran seniman.
Untuk pertama kalinya dalam perjalanan penyelenggaraan Basoeki Abdullah Art Award, kategori karya seni yang dapat diikutsertakan diperluas. Hal ini dilakukan guna menyesuaikan dengan perkembangan seni rupa kontemporer.
Karya seni rupa yang dapat diikutsertakan meliputi karya dua dimensi seperti lukisan, grafis, gambar, digital, tapestri, dan lainnya. Lalu karya tiga dimensi seperti patung, keramik, instalasi, dan bentuk seni lainnya.
Ketiga, proyek karya berbasis komunitas (socially engaged art) serta seni media seperti video, digital, performance art, seni bunyi, light art, seni lingkungan, bio art, dan lainnya.
Semua karya harus merupakan hasil ciptaan dalam dua tahun terakhir dan belum pernah memenangkan penghargaan dalam kompetisi lainnya.
Langkah memperluas kategori ini bertujuan untuk membuka lebih banyak peluang bagi seniman muda di berbagai bidang seni rupa dan menjaga relevansi ajang kompetisi dengan perkembangan seni rupa masa kini.
Hal ini sejalan dengan misi IHA untuk menjadikan museum sebagai ruang publik yang inklusif, edukatif, dan dinamis.
Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra menyampaikan, penghargaan ini tidak hanya menghidupkan kembali semangat nasionalisme yang diwujudkan dalam karya seni. “Tetapi juga memperkuat komitmen kita untuk mendukung keberlanjutan ekosistem seni rupa Indonesia. Serta mendorong keterlibatan seniman muda di ranah profesional, mendorong adanya regenerasi, lahirnya maestro-maestro baru tanah air di bidang seni rupa,” tuturnya.