Jakarta, 04 Juli 2024- Platform musik digital Spotify menghapus lagu beberapa penyanyi Rusia karena dianggap memenuhi syarat penghapusan dan melanggar kebijakan konten atau hukum setempat
Dilansir dari Billboard Indonesia, penghapusan musik dan profil beberapa musisi Rusia oleh Spotify pertama kali diberitakan media outlet Rusia, The Moscow Times. Para musisi Rusia tersebut diketahui telah mendukung invasi negaranya ke Ukraina dan mereka telah diberi sanksi oleh Uni Eropa dan negara barat lainnya
Dalam pernyataannya, Spotify mengatakan bahwa peraturan platform mereka jelas menyatakan bahwa akan diambil tindakan kepada suatu konten jika terindentifikasi secara eksplisit melanggar kebijakan konten Spotify atau hukum setempat. Dikatakan juga bahwa beberapa musisi Rusia telah memenuhi ambang batas penghapusan
Platform musik tersebut tidak menyebutkan secara spesifik pelanggaran apa yang mengakibatkan para musisi tersebut dihapus dari platform mereka
Artis-artis yang ‘disanksi’ oleh Spotify menurut telegram Rodnoy Zvuk adalah Polina Gagarina, Grigory Leps, Oleg Gasmanov, Shaman, Chicherina, Lyube dan beberapa lainnya. Namun musik mereka masih bisa dinikmati di Apple Music dan Youtube
Polina Gagarina dan Shaman menjadi target baru sanksi Uni Eropa setelah nama keduanya muncul dalam daftar yang dikeluarkan badan tersebut
Daftar tersebut menyebutkan bahwa Gagarina serta Shaman masuk dalam line up acara pro-perang yang disponsori pemerintah Rusia. Bahkan Shaman diketahui juga mengadakan konser musik untuk tentara Rusia diwilayah Ukraina yang diduduki secara illegal oleh negara Vladimir Putin tersebut
Menurut The Moscow Times -mengutip unggahan di telegram itu- para artis Rusia lainnya dijatuhi sanksi pada 2022 lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina
Seminggu setelah invasi Rusia ke Ukraina (24 februari 2022), Spotify pada 2 Maret 2022 mengumumkan penutupan kantornya di negara itu tanpa batas waktu serta menyatakan akan memberikan dukungan individu kepada personel mereka termasuk komunitas global dan karyawannya di wilayah Ukraina
Sebelum penutupan kantornya di Rusia, Spotify menyatakan telah meninjau ribuan konten dan membatasi penemuan konten yang cenderung propaganda, serta melakukan penghapusan konten dari kantor berita milik Rusia, RT, serta Sputnik
Spotify sendiri secara resmi diluncurkan di Rusia pada tahun 2020, setelah dua tahun mereka menyatakan menutup layanannya di Rusia dengan alasan UU yang diberlakukan Kremlin yang menggambarkan konflik Ukraina sebagai perang, menurut Spotify adalah pelanggaran pidana