Rifda dan Maryam Bagikan Pengalaman Perjuangan di Olimpiade Paris

JAKARTA, 3 AGUSTUS 2024 – Olimpiade Paris masih berlangsung. Ajang olahraga dunia ini diikuti atlet dari berbagai negara. Tentu saja tidak ketinggalan, atlet-atlet kebanggaan Indonesia.

Dua atlet Indonesia Maryam March Maharani dan Rifda Irfanaluthfi membagikan pengalamannya saat berlaga di Olimpiade Paris.

Atlet cabang olahraga Judo Maryam March Maharani mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan kesempatan bertanding di ajang dunia sekelas Olimpiade. “Ini olimpiade pertama saya, walaupun belum bisa mendapat medali. Saya akhirnya mampu berada di sana dan melawan peraih medali emas tahun lalu. Saya akan berusaha selalu mampu memberikan yang terbaik. Olimpiade Paris menjadi pengalaman yang sangat berharga untuk saya terus berkembang di masa depan,” ungkap Olympian Judo tersebut.

 Maryam sendiri adalah atlet perempuan pertama cabang olahraga Judo Indonesia yang lolos ke kancah Olimpiade dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Atlet yang dipanggil Rani ini turun di kelas 52 kg.

Di babak 16 besar, Rani sudah harus bertemu dengan Judoka asal Kosovo, Distria Krasniqi, yang saat ini menduduki peringkat dua dunia sekaligus pemegang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Baginya, lolos hingga ke babak 16 besar dinilai telah menjadi capaian yang baik. Rani berhasil menjawab 12 tahun kerinduan Indonesia atas hadirnya Judoka wanita melaju ke Olimpiade.

Rani sendiri memiliki catatan prestasi yang mengesankan di tahun ini. Ia menjadi runner up di Kejuaraan Hong Kong Asian Open, disusul peringkat ketiga di Waresaw European Open di tahun ini. Sedangkan di level nasional, dia adalah pemegang medali emas PON 2021 lalu.

Sementara atlet senam Rifda Irfanaluthfi, telah membuktikan penampilan yang penuh semangat di Olimpiade kali ini. Meskipun didera cedera serius di tulang rawan dan ligamen lututnya, Rifda tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan komitmen luar biasa untuk Indonesia.

Perjuangannya menjadi bukti nyata dari dedikasi dan keberanian yang luar biasa, bagi para atlet muda Indonesia. Ia telah mencatatkan sejarah sebagai pesenam pertama Indonesia yang berhasil tampil di Olimpiade.

Meskipun tidak lanjut ke babak final, Rifda merasa senang bisa terus berjuang sembari menahan rasa sakit sampai kompetisi selesai.

Saat memainkan palang bertingkat dari empat alat yang wajib dicoba pada kualifikasi, Rifda terus menahan rasa sakit akibat cedera di meniskus dan ACL lututnya. “Saat ini sudah tampil ya ada rasa sedih, lega, senang juga. Ada rada sedih karena saya mengalami cedera sehingga tak bisa melakukannya dengan maksimal. Ada rasa lega karena Rifda bisa menahan rasa sakit ini sampai bisa tampil di kompetisi dengan bisa melakukan rangkaian di salah satu nomor,” tuturnya.

Hingga hari ini, masih terdapat atlet Indonesia yang terus berjuang di Olimpiade Paris. Mereka tengah memberikan yang terbaik untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.

You May Also Like

More From Author