APRESIASI DUTA GENRE ( GENERASI BERENCANA), MENTERI PPPA AJAK REMAJA LEBIH AKTIF EDUKASI CEGAH PERKAWINAN ANAK

Semarang – Tahun 2030 akan menjadi tahun puncak bonus demografi dimana jumlah penduduk berusia produktif ( 15 – 64 tahun ) akan lebih banyak dibandingkan penduduk non produktif. Tahun 2030 pula diharapkan program pemerintah Indonesia Layak Anak ( IDOLA ) dapat tercapai.  Untuk mewujudkan IDOLA maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA ) memaksimalkan melalui pencapaian Kabupaten/Kota Layak Anak.

Salah satu indikator penting agar bonus demografi berdampak positif dan IDOLA bisa tercapai adalah tidak adanya perkawinan usia anak. Mempersiapkan remaja menjadi produktif, sehat dan berkualitas menjadi tanggung jawab bersama termasuk dengan melibatkan para remaja usia produktif yaitu 10 – 24 tahun. Program GenRe ( Generasi Berencana ) adalah salah satu program edukasi positif mengajarkan remaja untuk menjauhi Perkawinan Usia Anak, Seks Pranikah atau Seks Bebas dan Napza. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga selaku Bunda GenRe Nasional berharap edukasi pencegahan perkawinan anak terus massif dilakukan.

“Sudah 13 tahun usia program GenRe (Generasi Berencana) yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ). Selama 13 tahun ini GenRe telah berkontribusi memberikan edukasi dan solusi dari berbagai masalah Anak dan Remaja seperti perkawinan anak, isu stunting dan kesehatan reproduksi. Sama halnya seperti Forum Anak Nasional yang diinisiasi Kemen PPPA dengan tugasnya sebagai pelopor dan pelapor, maka Forum GenRe ini adalah agen-agen perubahan untuk masa depan anak dan remaja yang berkualitas. Saya harap edukasi pencegahan perkawinan anak terus menerus dilakukan agar Indonesia Layak Anak tahun 2030 tercapai,” ujar Menteri PPPA pada ajang Apresiasi Duta dan Jambore Kreativitas GenRe Nasional di Semarang, pada Minggu ( 29/10 ).

Pada beberapa kesempatan, Menteri PPPA sering menegaskan bahwa investasi terbesar bagi suatu bangsa adalah sumber daya manusia.  Forum GenRe dengan bekal yang telah dimilikinya sebagai konselor remaja di PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) tentu akan dapat membantu teman teman sebayanya karena sebagai sesama remaja tentu memahami permasalahan seputar remaja yang semakin beragam dan kompleks apalagi di era digital saat ini,

“Ajang GenRe ini nantinya akan memilih remaja yang berprestasi untuk menjadi Duta GenRe ( remaja usia 16 – 22 tahun ). Pada usia tersebut, remaja banyak dipengaruhi oleh teman sebaya mereka. Disinilah peran penting Duta GenRe untuk bisa memberikan dampak positif. Isu perkawinan anak adalah isu krusial, dampak negatifnya banyak dan mempengaruhi kualitas generasi muda. Teruslah memotivasi teman sebaya kalian, teruslah berkarya dan jangan berhenti melakukan inovasi untuk kepentingan edukasi dan sosialisasi yang lebih luas menjangkau anak-anak dan remaja. Ajang ini bukan hanya selebrasi, tapi buktikan kalian bisa mewujudkannya,” tegas Menteri PPPA.

Sementara itu, Hasto Wardoyo, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengaku optinis GenRe bisa berkiprah lebih banyak.

“Saya sangat optimis GenRe bisa berkiprah lebih banyak, program-program mereka semakin lebih luas menjangkau teman sebaya mereka. Ada 3 hal krusial yang menjadi program ini GenRe yaitu Tidak Ada Seks Bebas, Tidak Ada Perkawinan Anak dan bebas napza. Tiga hal ini yang terus dikampanyekan ke sebaya mereka. Dalam perjalanannya , GenRe telah membantu meningkatkan pemahaman remaja mengenai program generasi berencana, kesehatan reproduksi remaja yang mencakup  seksualitas, hiv/aids dan napza. Kehadiran mereka diharapkan dapat memotivasi serta membimbing remaja untuk melewati 5 transisi kehidupan remaja, mulai dari melanjutkan pendidikan, membangun karir, membina keluarga kecil bahagia sejahtera, menerapkan pola hidup sehat dan bersosialisasi kepada masyarakat,” ujar Hasto.

Pada kesempatan ini, Menteri PPPA turut memberikan penghargaan pada kategori Meaningful Youth Participation pada Forum GenRe dari Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat. Menteri PPPA juga berkesempatan mengunjungi tenant pameran hasil kreasi remaja GenRe dari seluruh Indonesia .

You May Also Like

More From Author

48Comments

Add yours
  1. 5
    NathanLials

    Link pyramid, tier 1, tier 2, tier 3
    Tier 1 – 500 references with placement within pieces on article domains

    Secondary – 3000 domain Redirected connections

    Lower – 20000 references mix, comments, posts

    Implementing a link network is useful for online directories.

    Require:

    One connection to the domain.

    Keywords.

    Correct when 1 keyword from the content topic.

    Note the supplementary functionality!

    Crucial! Top references do not intersect with Tier 2 and Tertiary-level connections

    A link pyramid is a mechanism for increasing the movement and backlink portfolio of a internet domain or virtual network

+ Leave a Comment