Desa Wisata Bisa Jadi New Centre Of Growth Ekonomi Jatim

KABUPATEN LUMAJANG, 17 JULI 2024 – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meresmikan Wisata Baru Glamour Camping (Glamping) Zona KIP di Desa Wisata Tumpak Selo, Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Rabu (17/7/2024).

Desa Wisata Tumpak Selo ini sendiri merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Arum. Peresmian ini juga dirangkai dengan Kirab Ageng Mendo Suro dan Festival Wisata Desa Jawa Timur Tahun 2024.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa Pemprov Jatim terus mendorong kemajuan desa dengan berbagai cara. Sebab, ke depannya desa akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan new centre of growth perekonomian provinsi di masa depan.

Pengembangan serta penguatan kapasitas BUM Desa dikatakan Adhy harus terus dilakukan, ditunjang dengan aksesibilitas yang baik untuk bersaing dan menjadi pemenang di pasar bebas.

“Maka melalui BUMDes, saya meyakini desa akan menjadi new centre of growth bagi kemajuan ekonomi Jawa Timur. Tentunya pengembagan desa wisata juga diharapkan dapat mendorong pembangunan Desa Mandiri,” imbuhnya.

Upaya ini, sebutnya, sejauh ini telah membuahkan hasil yang baik untuk berbagai kabupaten/kota. Dalam kurun waktu tahun 2019-2021, Jatim mampu menurunkan 344 Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal, sehingga per 2021 Jawa Timur mampu terbebas dari Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal.

“Bahkan di tahun 2024, Jawa Timur mencapai jumlah Desa Mandiri tertinggi nasional, dengan jumlah 2.800 desa,” katanya.

Berdasarkan data Desa Center Jawa Timur per 31 Desember 2023, di Jawa Timur telah terbentuk 6.638 BUMDes. Angka ini terdiri dari 1.653 BUMDes klasifikasi maju, 2.489 BUMDes klasifikasi berkembang, dan 2.496 BUMDes klasifikasi pemula.

Atas komitmen untuk terus memajukan desa di Jatim, Adhy memberikan bantuan Keuangan Khusus Program Jatim Puspa, Desa Berdaya, dan Pemberdayaan BUMDes 2024 dan Pemerintah Desa Lokasi Program kepada Pemkab Lumajang. Jumlah bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp1,2 miliar.

Tak hanya itu, Adhy juga menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus Program Pemberdayaan BUMDes 2024 kepada dua pemerintah desa. Yakni Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko dan Desa Candipuro, Kecamatan Candipuro yang masing-masing mendapatkan Rp100 juta.

Bantuan Keuangan Khusus Program Desa Berdaya 2024 senilai Rp100 juta juga diberikan kepada Pemerintah Desa Kunir Lor, Kecamatan Kunir. Sementara Bantuan Keuangan Khusus Program Jatim Puspa 2024 diberikan kepada tiga desa yakni Desa Kertosari, Kec. Pasrujambe sebesar Rp 57,3 juta, Desa Senduro, Kec. Senduro, sebesar Rp 52,1 juta, Desa Sumbersuko, Kec. Sumbersuko sebesar Rp 73 juta.

“Saya tadi juga bertanya kepada Kepala Desa apa lagi yang dibutuhkan. Ternyata, mereka memerlukan toilet dan mushola di sekitar Glamping. Jadi kami memberikan bantuan Rp 50 juta. Mereka juga minta perbaikan jalan untuk RT 14 dan 15 agar tidak banjir. Untuk yang ini, sudah saya komunikasikan dengan Dinas PU Bina Marga agar segera ditindaklanjuti,” terangnya.

Pembangunan Glamping ini sendiri merupakan bantuan dari KIP Foundation yang didukung Sampoerna Foundation untuk memberikan bantuan sebanyak enam unit bangunan. Sebelumnya, di Desa Wisata ini telah memiliki Mini Tubing yang menjadi wadah rekreasi domestik warga.

Di akhir, Pj. Gubernur Adhy mengapresiasi komitmen mitra lembaga swadaya masyarakat untuk terus mendukung pemberdayaan desa.

“Pada akhirnya, Desa Mandiri ini tidak hanya melulu badan pemerintah, tetapi juga bantuan dari mitra kerja kita. Ini juga tergantung dari masyarakatnya. Yang saya lihat di Tumpak Selo ini, bisa seperti ini karena juga kepala desanya memang bertanggungjawab dan penuh dedikasi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyampaikan bahwa peresmian wisata baru Glamping Zone KIP ini merupakan pengembangan dari Desa Wisata Tumpak Selo yang telah ada sebelumnya.

Indah Wahyuni menyatakan, untuk meningkatkan perekonomian di desa maka perlu dilakukan upaya salah satunya dengan program Satu Kecamatan, Satu Desa Wisata Unggulan.

“Di Tumpak Selo ini hanya diperlukan waktu enam bulan untuk bisa berkembang pesat. Kemudian sekarang ditambah dengan Glamping Ground,” tuturnya.

You May Also Like

More From Author