Evolusi Pizza: Dari Awal Kuno hingga Margherita Modern
Pada tahun 1843, Alexandre Dumas menyoroti berbagai topping pizza yang tersedia pada saat itu.
Sebuah cerita populer namun diperdebatkan menunjukkan bahwa pada 11 Juni 1889, untuk menghormati Ratu Margherita dari Savoia, pembuat pizza Neapolitan click here Raffaele Esposito menciptakan “pizza Margherita” dengan tomat, mozzarella, dan kemangi untuk mewakili warna bendera Italia. Namun, pizza Margherita sudah menjadi hidangan terkenal. Faktanya, dua pizza paling terkenal dari Naples—”Marinara,” yang dibuat pada tahun 1734, dan “Margherita,” yang berasal dari tahun 1796 hingga 1810—sudah ada. Versi yang disajikan kepada Ratu kemungkinan dipilih karena kemiripan toppingnya dengan warna nasional, tetapi bukti sejarah menunjukkan cerita ini hanya dipopulerkan pada tahun 1930-an-1940-an, tanpa laporan media tentang peristiwa tersebut dari periode itu.
Pada tahun 1830, seorang tokoh bernama “Riccio” menyebutkan pizza dengan tomat, mozzarella, dan kemangi dalam bukunya Napoli, contorni e dintorni.
Emmanuele Rocco, pada tahun 1849, mendokumentasikan jenis utama pizza—sekarang dikenal sebagai marinara, margherita, dan calzone—dalam Usi e costumi di Napoli e contorni descritti e dipinti karya Francesco De Bourcard. Dia menggambarkan pizza paling sederhana, yang disebut “coll’aglio e l’olio” (secara harfiah ‘dengan bawang putih dan minyak’), yang dibalut dengan minyak, garam, oregano, dan siung bawang putih opsional. Variasi lain termasuk yang diberi keju parut dan lemak babi, terkadang dengan daun kemangi atau mozzarella. Tergantung pada wilayahnya, ikan kecil, prosciutto, atau bahan lain dapat ditambahkan. Calzone, pizza lipat, juga disebutkan.
Seiring berjalannya waktu, roti pipih dengan bahan-bahan mulai mendapatkan popularitas di semua kelas sosial. Awalnya, itu adalah makanan jalanan yang dijual oleh toko roti tetapi secara bertahap menjadi makanan pokok di restoran pizza duduk. Pendirian pertama, Antica Pizzeria Port’Alba, dibuka pada tahun 1830, diikuti oleh Le stanze di Piazza Carità (sekarang Mattozzi) pada tahun 1833. Francesco de Sanctis, seorang cendekiawan dan pejabat publik, menulis dengan senang hati tentang makan pizza di Le stanze bersama teman-temannya ketika dia berusia 16 tahun.
Pizza berevolusi dari hidangan roti pipih yang manis, sering disajikan dengan keju, menjadi versi gurih yang kita kenal sekarang. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, hidangan terus berubah. Buku masak awal seperti La scienza in cucina e l’arte di mangiar bene (1900) karya Pellegrino Artusi menawarkan resep pizza manis, tetapi pada edisi 1911, Artusi telah menyertakan resep gurih untuk “pizza alla napoletana” dengan mozzarella, tomat, ikan teri, dan jamur. Pada tahun 1927, Il talismano della felicità karya Ada Boni, sebuah buku masak Italia yang terkenal, menyertakan resep pizza yang menampilkan tomat dan mozzarella.