Surabaya – 16 Oktober 2024 – Jack Miller mengakui bahwa ia “menangis” awal tahun ini ketika diberitahu bahwa karier MotoGP-nya bakal berakhir, karena KTM tak akan memperpanjang kontraknya.
Pembalap Australia itu telah menjadi salah satu figur terpopuler di paddock sejak melakoni debutnya di kelas utama pada 2015, dan akan meneruskannya untuk musim ke-11 pada 2025 saat ia bergabung dengan Pramac Yamaha.
Namun, memasuki jeda musim panas tahun ini, pilihannya untuk tetap berada di grid tampaknya sudah habis setelah KTM memutuskan untuk mengeluarkan Miller dari struktur pembalapnya.
Ia mengatakan di GP Inggris bahwa ia awalnya diminta untuk menolak tawaran tim pesaing lantaran KTM ingin mempertahankannya di Tech3, sebelum tim Austria itu akhirnya merekrut Maverick Vinales dan Enea Bastianini.
Dalam wawancara dengan motogp.com, Miller terbuka tentang emosinya selama periode ini dan mengonfirmasi bahwa ia ingin beralih ke kejuaraan lain.
“Sejujurnya, saya sudah muak dengan kenyataan bahwa semuanya ditutup untuk tahun depan,” ungkapnya saat ditanya apakah dirinya tidak akan berada di grid musim depan.
“Pada dasarnya saya diberi tahu bahwa semua pilihan sudah habis. Padahal sebelumnya saya sudah mulai bergerak ke arah lain (mempertimbangkan tawaran Aprilia).”
“Saya tidak berbohong saat mengatakan bahwa saya menangis. Tetapi tangis saya karena ini adalah sesuatu yang saya perjuangkan sepanjang hidup saya dan kami sangat beruntung bisa melakukannya lagi.”
“Dan saya pikir itu membuat saya semakin lapar.”
Selama musim panas dilaporkan bahwa Miller telah menerima tawaran untuk kembali ke Ducati di World Superbikes pada tahun 2025. Namun akhirnya ia bergabung dengan Pramac untuk musim 2025.
Reuni dengan Pramac
Miller sebelumnya membalap dengan Pramac di Ducati antara tahun 2018 dan 2020 sebelum promosi ke tim pabrikan Italia itu pada tahun 2021.
Selama sebagian besar waktunya bersama Ducati, Miller merupakan rekan satu tim juara dunia ganda saat ini, Francesco Bagnaia.
Ketika ditanya siapa pesaing terberatnya sepanjang kariernya, Miller berkata: “Menurutku Pecco adalah yang paling sulit karena dialah orang yang berani menghadapi tantangan.
“Saya angkat topi kepadanya karena melihat apa yang telah dilakukannya sungguh menakjubkan.”