Jadi Lokasi Syuting Gadis Kretek, Berikut 7 Fakta Menarik Museum Kretek Kudus

MUSEUM Kretek di Kudus, Jawa Tengah menarik untuk dikulik. Bagaimana tidak? Museum Kretek ini merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia.

Belakangan ini, museum ini menjadi sorotan masyarakat karena dijadikan sebagai lokasi syuting serial Gadis Kretek.

1. Berdiri pada 1986

Museum Kretek didirikan atas prakarsa Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah saat itu. Museum ini didirikan di atas lahan 2,5 hektare dan diresmikan pada 3 Oktober 1986 oleh Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah.

Pembangunan museum ini berawal saat beliau berkunjung ke Kota Kudus, ia melihat perusahaan rokok kretek memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian daerah.

2. Satu-satunya museum rokok di Indonesia

Dilansir dari laman Asosiasi Museum Indonesia, Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia. Museum Kretek dibangun untuk mendokumentasikan perkembangan industri kretek di Kudus.

Museum ini terletak di Jalan Getas Pejaten No.155, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah.

3. Punya 1.195 benda koleksi

Museum Kretek memiliki 1.195 dokumen dan koleksi yang mengisahkan tentang perkembangan industri kretek di Kudus.

Misalnya, dokumentasi perjalanan Nitisemito pendiri Pabrik Rokok Bal Tiga dan dokumentasi perusahaan.

Selain itu, terdapat juga koleksi bahan dan alat tradisional rokok kretek, foto para pendiri pabrik kretek dan hasil produksinya, alat promosi rokok di masa lalu hingga sekarang, diorama jenis-jenis tembakau dan cengkeh, dan diorama proses pembuatan rokok kretek.

4. Miliki miniatur cagar budaya

Museum Kretek dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Kudus.

Melansir laman Visit Jawa Tengah, Museum Kretek memiliki beberapa miniatur cagar budaya seperti miniatur Oemah Kembar Nitisemito yang dianggap menjadi saksi bisu kejayaan Sang Raja Kretek Nitisemito.

Ada juga miniatur Masjid Wali Loram Kulon dengan gapura padureksan yang ikonik, dan miniatur rumah adat Kudus Joglo Pencu yang memiliki gaya arsitektur perpaduan Jawa, Persia, Cina, dan Belanda.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours