Jakarta, September 2023 – Indonesia akan berpartisipasi pada pameran tahunan China-ASEAN
Expo (CAEXPO) ke-20 yang digelar di Nanning International Convention and Exhibition Center
(NICEC), Nanning, Tiongkok. Mengusung tema “Work Together for a Harmonious Home and a
Shared Future”, pameran ini akan dilaksanakan secara hibrida, yaitu secara luring pada 16—19
September 2023; sedangkan secara daring akan dilaksanakan hingga September 2024 melalui
platform CAEXPO.
“Pameran ini penting untuk promosi perdagangan dan investasi, tidak hanya bagi negara
Indonesia tetapi juga negara ASEAN lainnya. Melalui partisipasi ini, Kemendag optimis, kerja
sama perdagangan dan investasi Indonesia dan Tiongkok akan meningkat,” ujar Direktur
Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi.
Didi mengungkapkan, tahun ini CAEXPO kembali menerima kedatangan pelaku usaha ASEAN dari
luar Tiongkok. Sebelumnya selama tiga tahun, pameran hanya dihadiri perwakilan perusahaan
ASEAN di Tiongkok karena adanya pembatasan fisik akibat pandemi Covid-19.
“Dengan kehadiran secara fisik, keikutsertaan Indonesia pada CAEXPO tahun ini membuka
peluang untuk dapat meraih potensi transaksi yang besar sehingga dapat memperbesar nilai
perdagangan kedua negara dan meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok,” ucap Didi.
CAEXPO merupakan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China-ASEAN Free Trade
Area (CAFTA) 2003 dan mulai dilaksanakan pada 2004. Pameran ini bertujuan untuk
mempromosikan perdagangan barang, kerja sama investasi, transfer teknologi, perdagangan
jasa, hubungan industri, serta kerja sama sub regional ASEAN dan Tiongkok. Sebagai anggota
ASEAN, Indonesia rutin berpartisipasi pada pameran ini setiap tahun.
Pada pameran tahun ini, Indonesia akan menampilkan dua paviliun, yakni Paviliun Komoditas
seluas 2.150 m2 di aula D15 dan Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 m2 di aula B2.
Paviliun Komoditas akan diikuti 85 stan yang menampilkan berbagai produk potensial Indonesia,
di antaranya produk sehari-hari, spa, kecantikan, herbal, makanan dan minuman, aksesori dan
fesyen, serta dekorasi rumah dan furnitur. Sedangkan Paviliun Nasional menampilkan keindahan
dan potensi Provinsi Kalimantan Tengah.
“Sebagai bagian dari kegiatan promosi keberagaman budaya, adat, bahasa, dan keindahan alam
Indonesia, tahun ini Provinsi Kalimantan Tengah akan mengisi Paviliun Nasional. Selain berbagai
produk potensial dan kekayaan sumber daya alamnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
akan menampilkan beberapa pertunjukan tari dan seni budaya khas selama pameran
berlangsung,” jelas Didi.
Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2018–2022),
perdagangan kedua negara menunjukan tren positif sebesar 17,69 persen.
Pada periode Januari–Juni 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 61,59 miliar
atau naik 0,65 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Pada periode tersebut, nilai
ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai USD 31,21 miliar dan nilai impor Indonesia dari Tiongkok
tercatat USD 30,37 milliar. Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus sebesar USD 838,69
juta. Khusus untuk nonmigas, ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar USD 29,93 miliar,
naik 7,44 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat USD 27,86 miliar.
+ There are no comments
Add yours