SURABAYA, 25 NOVEMBER 2024 – Tiga Desa Wisata di Jawa Timur meraih penghargaan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata RI.
Tidak cukup satu, tiga gelar juara dari tiga kategori sekaligus berhasil diraih Jawa Timur. Sekaligus menjadikannya menjadi Provinsi terbanyak dalam perolehan juara dari sisi kategori.
Ketiga desa tersebut adalah Desa Wisata Gunungsari dari Kab. Madiun sebagai Juara 1 Desa Digital. Kemudian Desa Wisata Dewi Anom dari Kab. Malang sebagai Juara 2 Desa Wisata Maju. Sedangkan Desa Wisata Adat Osing Kemiren Kab. Banyuwangi menjadi Juara 2 Kategori Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebelumnya, ketiga Desa Wisata tersebut berhasil menyisihkan 6.016 desa yang kemudian diseleksi menjadi 25 Desa Wisata terbaik dari seluruh Indonesia.
Atas penghargaan tersebut, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas dedikasi dan keseriusan seluruh pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jawa Timur.
Menurutnya, tiga penghargaan ini menjadi penanda bahwa Jawa Timur memiliki potensi pariwisata yang unggul dan tidak kalah dari provinsi lainnya.
“Alhamdulillah, Desa Wisata kita kembali meraih penghargaan dari ADWI. Ini tandanya, desa wisata kita semakin maju dengan keunggulan pariwisata. Dengan sekitar 1.391 jumlah destinasi wisata dan 630 desa wisata di Jawa Timur, kita tidak kalah dengan daerah lainnya,” ucapmya.
Ia melanjutkan, penghargaan yang diterima ini juga merupakan bentuk amanah sekaligus kesempatan yang diberikan oleh pemerintah pusat bagi Jawa Timur untuk melakukan promosi seluas-luasnya baij di level domestik maupun mancanegara.
Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah provinsi juga diharapkan bisa hadir guna memaksimalkan potensi yang dimiliki tiga desa wisata tersebut.
Tidak hanya dukungan dari pemerintah, Adhy Karyono juga mengajak seluruh elemen, baik swasta hingga masyarakat untuk turut serta dalam berbagai upaya guna memajukan pariwisata di Jawa Timur.
“Utamanya dengan pemanfaatan digitalisasi. Saat ini, promosi bisa dilakukan seluas mungkin secara digital. Mulai dari level pusat hingga yang ada di desa harus bisa melek teknologi dan promosi digitalnya. Kita juga bisa libatkan Gen Z yang mana healing merupakan salah satu kebutuhan Lifestyle mereka,” pungkasnya.