Produksi Karung Anti Slipyang Sudah Memiliki Hak Paten

Kebutuhan akan kemasan semakin meningkat. Beberapa produk bahkan membutuhkan jenis karung khusus agar keamanan penyimpan produk tersebut aman. Menjawab kebutuhan tersebut, PT Dasaplast Nusantara berhasil memproduksi karung anti slip yang bahkan sudah memiliki hak paten.

Sebagai salah satu produsen karung plastik, PT Dasaplast Nusantara selalu menggunakan bahan baku
yaitu biji plastik dengan kualitas terbaik. Sehingga anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara X ini bisa
memenuhi kebutuhan pelanggan. Manager Produksi dan Teknik PT Dasaplast Nusantara, Jarot Prabasasongko menjelaskan sejak tahun 2004, PT Dasaplast mulai memproduksi produk karung plastik poli propilen (PP), inner bag poli etilen (PE), waring bag HD poli etilen (HDPE). PP atau PE adalah biji plastik yang menjadi bahan baku utama pembuatan produk plastik.

Untuk memenuhi kebutuhan PP atau PE, sambungnya, PT Dasaplast mendapatkan dari produsen baik di
dalam negeri maupun diluar negeri. Di Indonesia hanya ada dua pabrik yang memproduksi PP dan PE, namun kebutuhan akan poli propilen dan poli etilen di Indonesia sangat besar sehingga sebagian besar
melakukan import ke vendor-vendor di luar negeri, mulai dari Vietnam, Philipina, Singapura dan Malaysia.
Negara-negara Asia Tenggara lebih banyak dipilih karena adanya AFTA (ASEAN Free Trade Agreement)
yang menyebabkan bea impor bisa nol persen.

“Dengan strategi tersebut, kami bisa memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan tanpa perlu
diragukan lagi dari segi kualitas. Kami melayani permintaan akan karung, waring, flexible packaging sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” ungkapnya.
Jarot menjelaskan untuk produk
karung, PT Dasaplast Nusantara bisa memenuhi kebutuhan pelanggan
baik untuk karung biasa, karung
anti slip maupun karung dengan
laminasi. Pelanggan bisa memesan
sesuai dengan kebutuhan baik dari
segi ukuran, warna, bahkan desainnya. Karung atau PP Woven Bag dan
inner bag biasanya digunakan untuk
karung gula, garam, pasir, dan lainnya. “Khusus untuk gula, paling
banyak permintaan karung anti slip.
Hal ini tidak lain untuk keamanan
saat penyimpanan di gudang,” imbuhnya.
Karung anti slip, ungkap Jarot
memiliki pola anyaman yang berbeda dengan karung biasa. Seperti
namanya anti slip maka karung ini
memiliki kelebihan daya cengkram
yang lebih kuat saat karung ini ditata dengan ketinggian tertentu sehingga tidak jauh.
“Pernah ada kejadian, tembok
gudang penyimpanan gula jebol
karena tidak mampu menahan tumpukan karung gula yang terjadi slip
dan jatuh. Dari kejadian tersebut
akhirnya kami mencoba untuk membuat pola anyaman tertentu sehingga tercipta karung anti slip. Berapapun tingginya penyimpanan, produk
dengan menggunakan karung anti
slip maka tidak akan bergeser tumpukan karung tersebut,”paparnya.
Jarot menjelaskan proses awal
produksi karung biasa dan karung anti slip adalah sama. Yaitu
diolahnya biji plastik dengan cara
dicairkan lalu kemudian dimasukan
ke mesin cetakan untuk menjadi
benang plastik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours