Tiongkok pimpin peningkatan pembelian kendaraan listrik seiring tarif Uni Eropa mulai berlaku

Tiongkok telah memantapkan posisinya casino online terpercaya sebagai pemimpin global dalam adopsi kendaraan listrik (EV), dengan penjualan domestik yang terus meningkat dan pangsa pasar yang dominan. Pada tahun 2024, penjualan kendaraan listrik di Tiongkok tumbuh lebih dari 40%, sementara penjualan mobil berbahan bakar bensin menurun tajam. Total penjualan kendaraan, termasuk bus dan truk, mencapai 31,4 juta unit, meningkat 4,5% dibanding tahun sebelumnya. Kendaraan energi baru (NEV), yang mencakup EV murni, mobil sel bahan bakar, dan plug-in hybrid, mengalami peningkatan ekspor sebesar 6,7%. citeturn0news28

Pemerintah Tiongkok telah memainkan peran kunci dalam mendorong adopsi EV melalui berbagai insentif dan kebijakan. Sejak 2014, Tiongkok menerapkan kebijakan pembebasan pajak pembelian untuk kendaraan energi baru. Pada tahun 2022, total nilai pajak pembelian NEV yang dibebaskan mencapai 87,9 miliar yuan, naik 92,6% dibanding tahun sebelumnya. Kebijakan ini diperpanjang hingga akhir 2023 untuk terus mendorong pembelian mobil ramah lingkungan. citeturn0search0

Namun, dominasi Tiongkok dalam pasar EV global telah memicu respons proteksionis dari negara-negara Barat, terutama Uni Eropa (UE). Pada Oktober 2024, UE sepakat untuk menaikkan tarif impor kendaraan listrik asal Tiongkok dari 10% menjadi 45%. Langkah ini bertujuan melindungi industri otomotif lokal dari persaingan dengan produk EV Tiongkok yang lebih murah, yang dianggap mendapat subsidi besar dari pemerintah Tiongkok. citeturn0search1

Selain itu, pada Juni 2024, UE memberlakukan tarif tambahan hingga 38,1% terhadap kendaraan listrik impor dari Tiongkok setelah penyelidikan anti-dumping. Tarif ini bervariasi tergantung pada produsen, dengan BYD dikenakan tarif tambahan 17,4%, Geely 20%, dan SAIC 38,1%. Keputusan ini didasarkan pada temuan bahwa produsen EV Tiongkok menerima subsidi yang dianggap tidak adil, memberikan mereka keunggulan kompetitif di pasar UE. citeturn0search2

Meskipun menghadapi hambatan perdagangan di pasar internasional, permintaan domestik yang kuat dan dukungan pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri EV Tiongkok. Pada Oktober 2024, pangsa Tiongkok dalam pasar kendaraan listrik global mencapai 76%, didorong oleh permintaan domestik yang kuat meskipun ada dampak tarif Barat terhadap ekspor. Penjualan kendaraan listrik tahun berjalan mencapai 14,1 juta unit, dengan 69% terjadi di Tiongkok. citeturn0news27

Perkembangan ini menunjukkan bahwa Tiongkok tidak hanya memimpin dalam produksi dan adopsi kendaraan listrik, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam ekspor EV. Namun, dengan meningkatnya tarif di pasar Barat, produsen EV Tiongkok mungkin perlu menyesuaikan strategi ekspor mereka atau mencari pasar alternatif untuk mempertahankan pertumbuhan.

Di sisi lain, tarif yang diberlakukan oleh UE dan AS mencerminkan upaya untuk melindungi industri otomotif lokal dari persaingan yang dianggap tidak adil. Namun, langkah-langkah proteksionis ini juga dapat memicu ketegangan perdagangan dan mempengaruhi dinamika pasar EV global. Produsen mobil Barat yang memiliki operasi di Tiongkok, seperti Tesla dan BMW, juga dapat terkena dampak dari tarif ini, mengingat beberapa model mereka diproduksi di Tiongkok untuk pasar ekspor.

Secara keseluruhan, Tiongkok terus memimpin dalam adopsi dan produksi kendaraan listrik, didukung oleh kebijakan pemerintah yang proaktif dan permintaan domestik yang kuat. Namun, tantangan dari hambatan perdagangan internasional dan persaingan global yang meningkat akan menjadi faktor penting yang mempengaruhi arah pertumbuhan industri EV Tiongkok di masa depan.

navlistDominasi Tiongkok dalam Pasar Kendaraan Listrik dan Respons Globalturn0news27,turn0news28,turn0news30

You May Also Like

More From Author