dok.NHK NEws
Tokyo, 13 September 2024- Canggihnya modus penipuan dan meluasnya penggunaan media sosial, mendorong Jepang mengadakan ‘Global Fraud Meeting’ yang diselenggarakan selama dua hari, 10-11 September 2024
Pertemuan yang dihadiri oleh para penyelidik kriminal dari 20 negara dan Interpol tersebut membahas dan berbagi langkah-langkah memerangi penipuan termasuk investasi
Dilansir dari NHK News, banyak negara-negara yang menderita kerugian hingga miliaran dollar, seperti AS dengan kerugian mencapai 4,9 miliar dollar. Sementara Inggris dan Australia mengalami lonjakan kasus penipuan dengan modus pernikahan palsu atau hubungan asmara fiktif
Tsuyuki Yasuhiro, Komjend Badan Kepolisian Nasional Jepang, menjelaskan bahwa saat ini negaranya sedang berperang dengan iklan investasi abal-abal secara daring yang marak di Jepang
Jumlah dan metode penipuan di berbagai negara dikemukan oleh pejabat Interpol pada pertemuan tersebut. Dalam penjelasannya, Interpol mengatakan penipu menggunakan teknologi canggih seperti video dan audio palsu yang dihasilkan oleh AI serta penggunaan krypto untuk pencucian uang
Badan kepolisian Nasional Jepang mengatakan negaranya telah menderita kerugian hingga lebih dari 550 juta dollar periode Januari hingga Juli 2024 akibat penipuan investasi dan penipuan asmara. Yang mana angka tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 426 juta dollar
Indonesia sendiri mengirimkan dua delegasi dalam forum tersebut, yaitu Kombespol Hery Dian Dwihartanto dan Iptu Bobby Patriatama dari Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Negara Republik Indonesia